Pages

Rabu, 02 Juli 2014

Mensimulasikan Rasa Simpati pada Robot dengan MOSES Machine Learning

Kalimat dengan format pertanyaan-jawaban mempunyai ekspektasi yang jelas tentang hasil interaksi dengan robot. Tapi bagaimana dengan obrolan cerita?

Misalkan bila mendapati temannya posting status:
"Aku baru putus..."
Maka robot dapat menanggapi "aww... aku ikut sedih" atau semacamnya.


Situasinya tidak hanya pembicaraan pribadi (chatbot), namun juga dari komunikasi di group maupun wall social media, yang bisa mentrigger respons maupun tidak.

Tahapan yang dibutuhkan:
  1. Melakukan parsing input/berita yang diterima (baik channel pribadi maupun umum) ke struktur semantic
  2. Memasukkan (assert) struktur semantic tersebut ke dalam long-term/short-term memory beserta annotation metadata (extractedFrom, timestamp)
  3. Melakukan inference yang bersifat prediksi (prasangka?) dari semantic tersebut (bila Titi baru putus, maka Titi sedang sedih)
  4. Mencari action plan yang paling masuk akal berdasarkan informasi yang diketahui saat ini (short-term dan long-term memory)
  5. Melakukan action plan (bisa jadi beberapa/sekuensial)
  6. Untuk action yang membutuhkan natural language generation, mentransformasi dari semantic action menjadi kalimat bahasa yang dituju.

Dengan asumsi bahwa modul parsing dari syntactic menjadi semantic dan sebaliknya sudah berfungsi baik (kenyataannya belum ya), maka tahap yang paling utama adalah tahap 4 yaitu mencari action plan.

MOSES sebagai procedural machine learning framework mungkin dapat digunakan. Dengan input pada short-term memory sebagai berikut:
  1. Titi baru putus
  2. Titi sedang sedih (inferred prediction)
  3. Fact #1 belum direspon

Maka kita dapat menjalankan MOSES untuk menggenerate "program" atau solusi dengan lingkup deme sesuai parameter di atas. "Program" yang digenerate di sini berupa semantic sentence. Scoring atau fitness sebuah program didasarkan pada kecocokan statement pada fact #1 dan #2.

Andai hasil generate beserta fitnessnya sbb:
  1. Aku ikut senang = -0.5
  2. Aku ikut sedih = +0.5

Maka robot akan memilih respon #2 untuk dilakukan.

PRnya adalah:
  1. Membuat generator/permutasi respon berdasarkan deme
  2. Menentukan algoritma skor fitness bila diberikan respon dan situasi memory

Algoritma scoring fitness itu sendiri dapat menggunakan machine learning sehingga robot belajar untuk mengenali sendiri, mana respon yang baik dan mana respon yang tidak tepat untuk situasi tertentu.

Apakah MOSES cocok untuk ini? Atau lebih baik menggunakan PLN (Probabilistic Logic Networks), pendekatan lain, atau bahkan hack sederhana? Kita lihat saja nanti. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar